Sabtu, Februari 26, 2011

Albert enstein

 

Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Albert Einstein, Tokoh Abad Ini (Person of the Century)
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc²

Biografi

Masa muda dan universitas

Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
'Einsteinhaus' di kota Bern di mana Einstein dan Mileva tinggal (di lantai 1) pada masa Annus Mirabilis
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

Kerja dan Gelar Doktor

Albert Einstein, 1905
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Gerakan Brownian

Albert Einstein, 1951 (saat ulang tahun ke 72, diambil oleh Arthur Sasse, photographer)
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.

Seorang ‘Pahlawan’ HAM Indonesia



Munir Said Thalib
Dengan nama lengkap Munir Said Thalib, (alm) Munir lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 Desember 1965 dan meninggal pada 7 September 2004 di pesawat Garuda Jakarta-Amsterdam yang transit di Singapura. Ia meninggal karena terkonsumsi racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum. Pria keturunan Arab lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini merupakan seorang aktivis dan pejuang HAM Indonesia. Ia dihormati oleh para aktivitis, LSM, hingga dunia internasional.
Tanggal 16 April 1996, Munir mendiriikan Komosi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) serta menjadi Koordinator Badan Pekerja di LSM ini. Di lembaga inilah nama Munir mulai bersinar, saat dia melakukan advokasi terhadap para aktifis yang menjadi korban penculikan rejim penguasa Soeharto. Perjuangan Munir tentunya tak luput dari berbagai teror berupa ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap diri dan keluarganya. Usai kepengurusannya di KontraS, Munir ikut mendirikan Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia, Imparsial, di mana ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
Saat menjabat Koordinator KontraS namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktifis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus yang dipimpin oleh Prabowo Subianto (Ketum GERINDRA). Setelah Suharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus (waktu itu) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota Tim Mawar.
Atas perjuangannya yang tak kenal lelah, dia pun memperoleh The Right Livelihood Award di Swedia (2000), sebuah penghargaan prestisius yang disebut sebagai Nobel alternatif dari Yayasan The Right Livelihood Award Jacob von Uexkull, Stockholm, Swedia di bidang pemajuan HAM dan Kontrol Sipil terhadap Militer di Indonesia. Sebelumnya, Majalah Asiaweek (Oktober 1999) menobatkannya menjadi salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada milenium baru dan Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
Kasus-Kasus Penting yang Pernah ditangani Munir
  1. Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
  2. Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
  3. Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
  4. Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
  5. Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus kerusuhan PT. Chief Samsung; 1995
  6. Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
  7. Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
  8. Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktifis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998 –> [Danjen Koppasus]
  9. Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
  10. Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi 1 dan 2; 1998-1999
  11. Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
  12. Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
  13. Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)
Dan masih banyak sekali kontribus (alm) Munir dalam penanganan kasus-kasus yang menyangkut pembelaan Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Sipil yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
*Kasus yang di’bold‘ merupakan dugaan-dugaan saya para pelaku [pihak yang merasa akan dirugikan oleh Munir] dibalik pembunuhan Munir. Mereka merasa ‘suara’ Munir yang membela para korban kekersaan dan kekejaman terlalu berbahaya bagi eksistensi kekuasan mereka.
Kronologi Kematian Munir
Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di Bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya.
Persidangan Pembunuhan Munir
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Lalu pada 6 Juni 2008, mantan Komandan Kopassus TNI Angkatan Darat dan juga mantan Deputi BIN, Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono ditangkap oleh polisi sebagai tersangka pembunuhan Munir. Selama beberapa bulan persidangan, akhirnya pada tanggal 31 Desember 2008, majelis hakim PN Jakarta Selatan memvonis bebas Muchdi Pr.
Lalu, siapakah pembunuh Munir??
Siapakah hakim PN Jakarta??
Mungkin hanya seorang Pollycarpus yang tidak berkepentingan merupakan otak pelaku pembunuhan Munir??

Kamis, Februari 17, 2011

diam tertawa

ungkapan-ungkapan berkaca
putih menjadi hitam
terang menjadi gelap
seperti kursor-kursor yang sengaja dipindahkan
informasi media dihancurkan,oleh...serpihan jiwa kalian yang membakar kedamaian
api dilawan api
saran dilawan kritikan
kami hanya menunggu,sesosok topeng yang tertawa terbahak-bahak
melihat kami jatuh secara perlahan
kalian hanya bisa diam,tak berpendapat sedikit pun didepan kami
yang terlihat gelisah menanti kembali keawalan terulang
hilang,termakan ucapan dan ocehan
kalian hebat,kalian kaya,kalian manja
bukan dalam keseharian
namun,membatin oleh seonggok gir-gir penggerak jalan kematian
kami korban-korban kekerasan batin
yang terbunuh oleh ucapan kalian
kami tak pernah didengar
kami tak pernah dihiraukan
karna kami miskin,bodoh,goblog di depan kalian
bgai anjing-anjing asuhan yang ditindas panas nya api!!!!!
kalian itu kecil tapi so'berwibawa
semudah membalik memukul palu dengan paku
seenak-enaknya menindas kepala kami dengan kaos kaki dan sepatu khas berbau anak ingusan
kami hanya bisa tersenyum memblas ucapan kalian
yang bernada pelan,keras,halus menyakitkan
tunggu,tunggu,tunggulah
pengalaman hitam yang nanyi kalian rasakan
tersadar dari kesombongan dan ke'egoisan......

19.22

19.22 mendoktrin kegembiraan
kehidupan yang berjalan,terlepas jadi sesuatu tak pasti
menjalur jurang,mendekati kematian
kehilangan sebuah jiwa yang berarti
insomnia diiringi virus-virus mengunci tubuh
menjadi sebuah makam khening
berwujud dalam syndroom kesetia'an
matahari,bintang dan rembulan mati begitu saja!
keinginan berkuasa telah sirna dinetralisir kegelapan
para manusia bertanya-tanya
APA YANG TERJADI?
namun,akhirnya otak penggerak berjalan
karena sebuah imajinasi yang tak terlampau aturan,hak dan kewajiban
manusia bersatu menjadi titik terang
dalam mimpi-mimpi yang selama ini aku inginkan
ternyata...semua hilang,diam dan menunggu
kedamaian tak mendengar suara mesin berkaliber datang
menjadi kunci pembuka kehidupan
semua hanya gurauan belaka
seorang cleopatra berwajah tak berdosa
namun,Aku menunggu keagungan kuasa
kapang sebuah pohon tua tak terurus,berbunga mencerahkan kegelapan...........

Rabu, Februari 16, 2011

mempertahankan kesenian













HOMICIDE Lyric

Barisan nisan
matahari terlalu pagi mengkhianati

pena terlalu cepat terbakar
kemungkinan terbesar sekarang adalah memperbesar kemungkinan
pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun
sudut kemungkinan untuk berkata “Tidak mungkin”
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat menolak kembali terisi
sebelum semua paru disesaki tragedi
dan pengulangan menemukan maknanya sendiri
dalam pasar dan semerbak deodorant
atau mungkin dalam limbah dan kotoran
atau mungkin dalam seragam sederetan nisan
atau mungkin dalam pembebasan ala monitor 14 inci
yang menawarkan hasrat pembangkangan ala Levi’s dan Nokia
atau dalam 666 halaman hikayat para bigot dan despot
yang menari ketika jelaga zarkot berangsur menjadi kepulan hitam
berselubung Michael Jordan di pojokan pabrik-pabrik ma’lun para
produsen kerak neraka berlapis statistik
pembenaran teatrikal super-mall
opera sabun panitia penyusun undang-undang pemilu
yang mencoba membanyol tentang kekonyolan demokrasi
yang rapi berdasi menopengi mutilasi pembebasan dengan sengkarut argumen basi
tentang bagaimana menyamankan posisi pembiasaan diri di hadapan seonggok tinja
para sosok pembaharu dunia bernama PASAR BEBAS dan perdagangan yang adil
untuk kemudian memperlakukan hidup seperti AKABRI dan dikebiri matahari
terlalu pagi mengkhianati
dan heroisme berganti nama menjadi C-4, Sukhoi dan fiksi berpagar konstitusi
menjenguk setiap pesakitan dengan upeti bunga pusara dari makam pahlawan tetangga
bernama Arjuna dan Manusia Laba-laba
pahlawan dari Cobain hingga Visius
dari berhala hingga anonimous bernama Burung Garuda Pancasila
yang menampakkan diri pada hari setiap situs menjadi sepejal bebatuan yang melayang
pada poros yang sejajar dengan tameng dan pelindung wajah para penjaga makam Firaun berkhakis
yang muncul 24 jam matahari dan gulita bertukar posisi setiap pojokan
bahkan di kakus umum dan selokan mencari target konsumen dan homogenisasi kelayakan
maka setiap angka menjadi maka dan makna
ketika kita disuguhi setiap statistik dan moncong senjata dengan ribuan unit SSK
untuk menjaga stabilitas bagi mereka yang akan dinetralisir karena menolak membuang buku Panton sebagai panduan kebenaran
sejak hitam dan putih hanya berlaku di hadapan mata sinar xerox
menolak terasuki setan dan tuhan yang mewujud dalam ocehan pencerahan kanon-kanon
degungan Big Mac dan es krim cone yang berseru,
“Beli! Beli! Beli! Konsumsi, konsumsi kami sehingga kalian dapat berpartisipasi dalam usaha para anak negeri yang berjibaku untuk naik haji!”
oh… betapa menariknya dunia yang sudah pasti
menjamin semua nyawa dan pluralitas dengan lembaran kontrak asuransi
dengan janji pahala bertubi
dengan janji akumulasi nilai lebih, bursa saham
dan dengan semantik-semantik kekuasaan yang hanya berarti dalam kala
ketika periode berkala para representatif di gedung parlemen memulai tawar-menawar jatah kursi
dan kekuatan hanya berlaku paska konsumsi cairan suplemen, tonik dan para biggot bertemu kawanan
dan cinta hanya akan berlabuh setelah melewati sederatan birokrasi ideologi berwarna merah, hijau, hitam, kuning, biru, merah, putih dan biru
dan merah
dan putih
Oh betapa indahnya dunia yang berkalang fajar poin-poin NAFTA
sehingga pion-pion negara yang berkubang di belakang pembenaran stabilisasi nasional
menemukan pembenaran evolusi mereka dengan berpetakan saluran-saluran pencerahan
para rock-stars yang lelah berkeluh-kesah
kala peluh mengering kasat di hadapan pasanggiri lalat telat pasar
dan kilauan refleksi etalase dan display berhala-berhala
berskala lebih taghut dari ampas neraka diantara robekan surat rekomendasi negara donor
perancang undang-undang dan fakta-fakta anti-teror
para arsitek bahasa penaklukan para pengagung kebebasan
kebebasan yang hanya berlaku di hadapan layar flatron kemajemukan ponsel demokrasi kotak suara dan pluralisme gedung rubuh
Oh betapa agungnya dunia di hadapan barisan nisan yang dikebiri matahari
dan terlalu pagi mengkhianati
..Maka jangan izinkan aku untuk mati terlalu dini
wahai rotasi CD dan seperangkat boombox ringkih
jangan izinkan aku mendisiplinkan diri ke dalam barisan
wahai bentangan seluloid dan narasi
dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini
demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, Zahraku, mentariku!
Jangan sedetik pun izinkan aku berhenti menziarahi setiap makam tanpa pedang-pedang kalam terhunus
lelap tertidur tanpa satu mata membuta tanpa pagi berhenti mensponsori keinginan berbisa
tanpa di lengan kanan-kiriku adalah matahari dan rembulan
bintang dan sabit,palu dan arit,bumi dan langit,lautan dan parit,dan sayap dan rakit
sehingga seluruh paruku sesak merakit setiap pasak-pasak kemungkinan terbesar
memperbesar setiap kemungkinan pada ruang ketidak-mungkinan
sehingga setiap orang yang kami temui tak menemukan lagi satu pun sudut kemungkinan
untuk berkata, “Tidak mungkin”
tanpa darah mereka mengering
sebelum mata pena berkarat dan menolak kembali terisi
Matahari tak mungkin lagi mengebiri pagi untuk mengkhianati..