Kamis, Januari 09, 2014

Coklat Panas Untukmu



Pagi itu gerimis masih tertera dalam ingatan fantasiku di sebuah kota Bandung yang dingin, hanya saja Atmosfer terasa bertambah tipis kali ini ,mentari memang sudah menari di setiap tetes hujan yang membasahi tanah ini. Namun kalah hangat karena tertutup awan yang menghitam menambah warna gelap pada bumi, aku masih menatapnya sepagi ini menatap embun,menatap coklat panas ku,menatap berbatang-batang rokok ku dan menatap khayalanku yang membayangkan sesosok manusia berjenis kelamin Perempuan yang aku sebut dengan nama yang mudah diingat “Adel”.

ya membawa engkau Adel di dalam setiap fantasiku, Adel adalah manusia Turunan Nabi Adam yang dilahirkan ke bumi oleh kedua orang tuanya yang mungkin bersenggama di Malam yang penuh bintang bersama lilin –lilin yang mereka abadikan untuk mendapat momen yang pas, menanamkan benih cinta pada setiap napas yang mereka sandingkan. Aku tau tidak mungkin dia direncanakan untuk turun ke Bumi saat 
Malam Pertama kedua orang tuanya, karena Adel mempunyai seorang Kaka lelaki.

Itulah Adel seorang Anak perempuan yang lugu dengan faras yang tidak terlalu cantik namun aku dan setiap manusia di bumi ini, mungkin merasakan hal yang sama ketika melihat wajahnya,melihat matanya dan melihat senyumnya. Seakan fase kebosanan tidak akan pernah muncul dalam benakku walaupun harus menatap wajahnya seharian penuh dengan meminum kopi yang dibuat pahit sekalipun.

entah apa aku akan gila terus membayanginya, namun aku rela Gila Tuhan, ya rela menjadi Gila, asalkan dia mau menemani kegilaan ku,mengobati kegilaanku dan menjadi teman gila – gilaanku seumur hidup. haha aku sudah mulai gila ternyata. Maaf Tuhan aku tau,aku sadar aku mungkin bukan tipe seorang penjaga hati impiannya, namun aku yakin suatu hari aku akan mendapatkannya. Dengan bantuanmu Tuhan dengan usahaku, tolong jaga dia Tuhan jaga dia di setiap langkahnya agar kelak aku bisa memilikinya setelah mu dan setelah kedua orang tuanya Tuhan.

sampai saat ini pun aku tetap bingung, apa yang harus ku lakukan untuk bisa bersamanya bukan sebagai teman biasa, namun sebagai teman gila-gila’annya.saat kami bertemupun Seakan dia tidak merasakan kehadiranku ,namun terkadang juga dia memberi respon yang ku harapkan, bahwa aku tidak salah memprediksikannya sebagai seorang Ibu .
 
“ya aku merasa dia pantas untuk menjadi seorang Ibu. Ibu dari anak-anakku kelak”…

namun kali ini usahaku telihat lemah mendapatkannya sudah tiga tahun aku mengenalnya, namun kedeketan ku padanya hanya dianggap bualan semata sebagai seorang teman biasa, apa ada yang salah denganku?..    Mungkin iya, aku terlalu diam saat berkumpul bersama teman – teman dan Adel ikut di perkumpulan itu. Aku belum mampu membuat dia terpesona padaku dihadapan teman – temanku maaf Adel kukira aku hanya Laki – Laki Pemalu.

namun kau harus tahu, bahwa aku belum siap mendapatkanmu, kenapa? Karena aku belum bisa percaya diri mendapatkanmu dengan janji-janji palsuku yang kusiapkan sebagai amunisi untuk mendapatkan cinta pada setiap Perempuan yang dulu mengenalku. Kau berbeda Adel,engkau adalah tujuan pastiku, muak  rasanya memakai senjata palsuku itu untuk mendapatkanmu dan aku enggan menembakan amunisinya kepadamu. Aku perlu sesuatu yang benar – benar nyata dalam diriku, bukan seorang plagiat ataupun pendusta. Aku ingin mengenalmu lebih dalam dengan setiap kejujuran dan pengorbanan. Entahlah semoga impian dan keyakinanku untuk mendapatkanmu tidak akan terlambat.

Tuhan bantulah aku, aku tahu engkau pasti tahu apa yang kumaksud…. Sederhana namun belum tentu sesederhana saat aku coba lakukan pada hidupku. Bantu aku Tuhan berilah petunjukmu apa yang harus kulakukan secepatnya, karena aku tau dia adalah tulang rusukku….untukmu Adel secangkir coklat panas yang akan menghangatkanmu pagi ini…